Nabi Musa Dikalahkan Muridnya dalam Berdoa

Siapapun anda, Allah berkenan mengabulkan doa anda. Tidak peduli anda kyai, ustadz, pelajar, petani atau apapun, asal anda bersungguh-sungguh dalam berdoa, Allah akan mengabulkannya.

Ini adalah kisah tentang Nabi Musa. Suatu hari beliau melakukan perjalanan ditemani oleh salah seorang muridnya. Pagi hari beliau berangkat, siangnya lalu kembali karena urusan sudah selesai. Di tengah perjalan pulang tersebut, Nabi Musa merasakan panas matahari yang cukup menyengat. Tidak ada tempat yang bisa disinggahi untuk berteduh.

Nabi Musa kemudian berkata kepada muridnya;
“Mari kita berdoa kepada Allah supaya kita diberi perlindungan dari panas ini selama dalam perjalanan.”
Nabi Musa pun mulai berdoa dan sang murid mengamininya.
Tidak lama kemudian, muncullah awan tebal yang tidak terlalu besar ukurannya, namun cukup bisa melindungi mereka berdua dari sengatan matahari. Alhamdulillah, ucap Nabi Musa dan muridnya. Allah telah mengabulkan doa mereka.
Akhirnya tibalah mereka di persimpangan sebuah jalan, masih tetap dinaungi oleh awan tadi. Di persimpangan ini Nabi Musa dan muridnya harus berpisah karena arah rumah mereka memang tidak sama. Nabi Musa ke kanan, muridnya ke kiri. Merekapun berpisah.
Lalu bagaimana sang awan? Inilah yang terjadi. Ternyata awan tersebut tidak lantas terbagi dua, tapi tetap satu dan yang diikuti adalah perjalanan sang murid. Bukan nabi Musa. Sehingga muridnya terlindungi dari panas, nabi Musa tidak.
Kenapa bisa begitu? Ketika nabi Musa protes kepada Allah, dijelaskan bahwa doa sang murid ternyata lebih khusyu’ dan sungguh-sungguh. Jadi yang dikabulkan tadi adalah doa muridnya, meskipun dia hanya mengamini saja. Nabi Musa –istilahnya- hanya ‘nunut’ berteduh di bawah awan yang diberikan Allah untuk sang murid.
Jadi, meskipun hanya mengamini, tetaplah sungguh-sungguh. Mungkin doa anda dengan membaca amin itulah yang akan dikabulkan oleh Allah.
.

0 komentar:

Posting Komentar