Musibah yang Menimpa kita, Ujian atau Adzab?

Seringkali ketika kita sedang mendapatkan suatu musibah yang menimpa diri kita, kemudian kita mengatakan; ‘saya baru dapat ujian”. Tapi benarkah musibah itu sebuah ujian bagi kita?
Nanti dulu. Paling tidak ada dua hadis yang bisa kita jadikan sebagai referensi dalam hal musibah ini. Yang pertama adalah hadis yang diriwayatkan dari Abu Unabah r.a., Rasulullah bersabda:
“Jika Allah azza wa jalla menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Dia akan mengujinya”
Dan yang kedua adalah dari Aisyah r.a. Rasullulah bersabda:
“Tidak satu musibah pun yang menimpa seorang muslim, kecuali Allah akan menghapus dosa-dosa orang itu dengan musibah tersebut, hingga duri yang menancap di kakinya”.
Lalu ada lagi hadis ketiga dari yang hampir sama dengan hadis kedua, juga dari Aisyah r.a. Rasulullah bersabda:
“Jika telah banyak dosa seseorang, padahal tidak ada amal yang bisa menghapusnya, maka Allah akan mengujinya dengan kesedihan agar terhapus dosa itu”

Dari ketiga hadis diatas, kita dapat memahami bahwa musibah yang menimpa seseorang, bisa jadi merupakah ujian, jika orang tersebut adalah orang sholeh yang dicintai oleh Allah. Tapi bisa juga merupakan azab jika orang tersebut bergelimang dengan dosa, yang dengan azab atau musibah tersebut kemudian Allah akan menghapus dosa orang tersebut.
Lalu bagaimana kalau musibah menimpa kita? Bagaimana kita harus mensikapinya? Apakah kita akan menganggap itu sebagai ujian?
Orang-orang yang bijaksana seringkali menganjurkan kepada kita, kalau kita sedang mendapatkan musibah, sebaiknya introspeksi diri, apa kira-kira kesalahan yang baru saja kita perbuat. Misalnya tiba-tiba tangan kita kejepit pintu. Coba kita ingat-ingat, dosa apa yang baru saja diperbuat oleh tangan kita. Mata kita tiba-tiba kelilipan. Segera introspeksi, maksiat apa yang baru kita lihat. Begitu seterusnya.
Ini artinya kita harus merasa bahwa apa yang menimpa kita merupakan akibat dari kesalahan yang kita buat. Tapi kalau kita merasa bahwa musibah itu sebagai ujian, orang bilang kita ini GR alias merasa sebagai orang sholeh yang sedang diuji oleh Allah. Padahal barangkali dosa kita menumpuk. Tapi sangking terbiasanya kita melakukan dosa, sampai-sampai kita tidak merasa bahwa itu sebuah dosa.
Memang, tidak setiap dosa langsung diazab atau diperingatkan oleh Allah di dunia. Sering kita melihat orang yang tiap hari berbuat dosa, tapi hidupnya enak-enak aja. Nyaman. Gak usah iri. Mereka sedang di ‘lu-lu’ sama Allah. Di ‘lulu’ itu bahasa jawa. Bahasa Indonesianya kira-kira artinya dibiarkan saja. Misalnya gini. Orang tua melarang anaknya merokok. Ketika suatu ketika sang ibu melihat anaknya merokok, bukannya langsung dimarahi, tapi malah dibelikan satu slop, “ini, dihabiskan ya…”. Ini gambarannya ketika Allah sedang nge’lulu’ seseorang.
Ada sebuah hadis yang mengatakan:
‘cukuplah sebagai bukti kemurkaan Allah kepada seseoarang, ketika Allah membiarkannya melakukan sesuatu yang tidak ada gunanya.”
Bahkan harusnya kita bangga ketika dosa kecil yang kita lakukan, langsung diingatkan oleh Allah. Itu artinya kita masih disayang oleh Allah. Saya pernah dapat cerita dari seorang teman yang saya anggap sangat alim dan rajin ibadah. Suatu saat dia tergoda untuk melihat film porno, sesuatu yang belum pernah dilakukannya. Ketika dia baru berangkat mau pinjam vcd dengan sepeda motornya, di jalan sudah serempatan dengan motor lain. Dalam hati dia sudah merasa bersalah. Tapi tetap dilanjutkan ke tempat rental dan akhirnya dia dapat VCD. Begitu pulang di jalan dia bertabrakan dengan sepeda motor sampai babak belur dan motornya rusak. Ketika itu dia betul-betul merasa sedang diingatkan oleh Allah. Entah karena kecerobohannya atau karena azab dari Allah, wallahu a’lam.
Tapi yang jelas, apapun namanya, entah itu ujian atau azab, semuanya menunjukkan bahwa Allah sayang pada hambaNya. Karena ketika memberikan musibah, Dia menghapus dosa kita, dan juga berarti Dia mengingatkan kepada kita untuk tidak lagi berbuat maksiat. Semoga kita selalu menjadi orang yang peka terhadap peringatan dari Allah, sehingga ketika menerima musibahpun kita masih bisa bersyukur. Amin.
.

5 komentar:

Anonim mengatakan...

Kalau menurut saya lebih ke ujian yah, karena sekolahpun kalau mau naik kelas pasti di uji dulu.

Anonim mengatakan...

Kalo untuk menghibur diri dengan bilang bahwa ini ujian ga pa pa kali ya....? kan kita berpositif thinking terhadap yang memberi ujian juga kepada diri sendiri hehehe...

Jual Obat Batuk Darah mengatakan...

yapz .. ujian adalah salah satu kunci menjuju lulus :)

Agen Ace Maxs mengatakan...

ujian adalah cara menuju kita lebih bersabar n berusaha ..

Jual Obat Benjolan Di Leher | Herbal mengatakan...

dengan adanya ujian maka kita bisa memilih mana yang salah dan mana yang benar.. betol tidaak..??? :D

Posting Komentar