Oleh-oleh dari Kondangan Nikah

Hari Ahad kemarin saya pergi kondangan manten. Seperti biasa, sebelum akad atau sebelum acara resepsi dibacakan ayat suci Al-Qur'an. Dan hamper selalu yang dibaca adalah Surat ar-Rum ayat 21.

"Dan diantara tanda-tanda kekuasan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan saying. Sesungguhnya pada yang demikian itu bener-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."

Tentu ada maksud dari si qori' (pembaca ayat) tersebut dengan melantunkan ayat tadi. Yaitu mengingatkan kepada pengantin dan juga pada undangan tentang tanda-tanda kekuasaan Allah yang berhubungan dengan mantenan. Tapi sayangnya kadang pembacaan ayat al-Qur'an dalam acara-acara seperti itu tidak lebih dari sekedar formalitas, atau hanya untuk pantes-pantes saja. Padahal kalau mau kita kaji, banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dari ayat tersebut.

Memangnya apa saja pelajaran yang bisa diambil ? diantaranya adalah:
Satu, bahwa pasangan (istri/suami) yang diciptakan oleh Allah untuk kita adalah dari jenis kita, jenis manusia. Berarti kalau mau mencari pasangan, ya harus yang dari jenis manusia, bukan dari binatang atau jin bahkan syetan.

Dari sejarah penciptakan manusia yang diceritakan dalam Al-Qur'an juga, bahwa Allah menciptakan Adam dari tanah dan Hawa (istrinya) dari tulang rusuknya. Kenapa dari tulang rusuk? Memang tidak ada riwayat yang secara jelas menyatakan alasan kenapa dari tulang rusuk. Tapi kalau dikaitkan dengan posisi perempuan sebagai istri, barangkali adalah agar suami memperlakukan istri sebagai partner dalam mengarungi kehidupan. Bukan sebagai atasan atau bawahan. Mungkin kalau diciptkan dari tulang kepala, istri akan menjadi besar kepala atau bahkan ngelunjak kepada suami. Atau kalau dari tulang kaki, istri hanya akan diinjak-injak oleh suami.

Memang sih banyak istri yang "menjajah" suaminya, sehingga ada istilah ISTI atau Ikatan Suami Takut Istri. Ada juga suami yang memperbudak istrinya. Tapi tentu bukan itu yang dikehendaki dalam Islam.

Kedua, pasangan yang kita pilih adalah dari jenis kita yang perempuan, bukan laki-laki.
Mari kita lihat Surat an-Nahl ayat 72.:
"Dan Allah telah menjadikan istri-istrimu dari jenismu dan menjadikan anak-anak dan cucu-cucu dari istrimu…."
Jika kita pahami dari ayat diatas, yang bisa 'mengeluarkan' anak dan cucu tentunya adalah perempuan. Maka ketika mencari pasangan tentunya yang harus dicari adalah perempuan. Fenomena yang muncul sekarang dimana laki-laki berpasangan (menikah) dengan laki-laki atau perempuan dengan perempuan adalah sesuatu yang mengingkari sunnatullah.

Marilah kita jaga kelangsungan spesies kita dengan mencari pasangan (istri) dari jenis kita sendiri dan yang betul-betul perempuan.
.

1 komentar:

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar